art.com |
Terbangun sebelum alarm!
Yap... itulah yang terjadi pagi ini, tiba-tiba saya terbangun walaupun dalam keadaan mata yang sepertinya masih melekat erat, tak mau bertatapan dengan cahaya... Badan juga masih terasa lemas, dan perlahan mulailah kesadaran saya terkumpul. Bersamaan dengan itu, saya pun mulai merasakan rindu yang bergejolak di dalam dada ini...
Agh, tentang kejadian semalam, semuanya masih terbayang walaupun agak samar. Kudapati dia sedang duduk di ruang makan, menikmati buah sambil bercengkerama dengan yang lain, saat saya mulai mendekat yang pertama ia katakan adalah meminta saya agar menemaninya saat keluar nanti! Yeah, seperti biasanya, dia selalu meminta saya untuk menemaninya bepergian dan tanpa pikir panjang lagi saya pun langsung mengiyakan...
Dengan pikiran yang masih melayang-layang, saya mulai beranjak dari tempat tidur, merapikannya, lalu berjalan ke arah dapur untuk membuat segelas kopi (hal yang sepertinya sudah wajib saya lakukan tiap pagi), meletakkannya di meja makan, kemudian duduk di salah satu kursi, dan tentu saja... masih dalam keadaan yang belum sadar sepenuhnya. Terdiam beberapa lama di situ, dan saya mulai merasa ada genangan air di sudut mata ini! Damn! buru-buru kuusap, untung tak ada orang di situ, segelas kopi yang sudah mulai dingin, langsung saya tenggak sampai habis, segera mengambil handuk yang tak jauh dari situ, lalu bergegas masuk kamar mandi. Ingin rasanya menangis sekencang-kencangnya, apa daya itu semua tak mungkin saya lakukan di sini. Kran shower saya putar sampai full, dan air mata ini pun jatuh bersama derasnya guyuran air... menangis dalam diam!!!
Betapa susahnya menenangkan diri sendiri dalam keadaan seperti itu, seperti ingin menghancurkan cermin saat saya menatap mata yang merah di dalamnya... Agh, saya hanya berusaha mengendalikan semuanya, mulai mengatur napas, mencoba tersenyum, dan bersyukur itu semua boleh terjadi tadi malam...
Yeah, semalam adalah pertemuan pertama kami di tahun ini, entah kapan lagi saya bisa bertemu dengannya. Memikirkannya setiap hari, terutama sebelum tidur pun, tak mampu membuatnya hadir! Walaupun tidak pernah puas, setidaknya saya sudah senang bisa bertemu dengannya, walaupun itu hanya terjadi dalam mimpi...
be strong... he smiles for you from up there.
ReplyDeleteHey... Thanks!
ReplyDeleteYeah, trying to be... :)
Cocok jadi penulis te. Melo! :)
ReplyDeletehohow, Kurre... ^_^
ReplyDeletewuaduh, semua yg bisa menulis bisa dibilang penulis
wkwkwk
baru ku dapatkan coretan ini, lalu ku baca dlm hati dan mencoba mengerti arti yg diungkapkan oleh penulisx. Sungguh mengharukan. Salut pada penulisx,... yang slalu bersyukur apapun keadaanx...
ReplyDeleteawkawkawk
ReplyDeleteyg komen di atas ini pujangga loh... ;)
Kurre sangbene ^_^